Berita  

Gunung Sampan Bisa Jadi Burnik City Baru di Situbondo, Asal Niatnya Jelas

Public Viral
Gunung Sampan
Ilustrasi Revitalisasi Gunung Sampan (publicvral.com)

SITUBONDO – Eks lokalisasi Gunung Sampan (GS) di Situbondo kembali jadi sorotan. Bukan hanya karena wacana revitalisasinya, tapi juga karena munculnya praktik-praktik terselubung: munculnya Pekerja Seks Komersial (PSK) yang berkedok sebagai Ladies Companion (LC) di sejumlah tempat karaoke di kawasan tersebut. Ini bukan sekadar pelanggaran, tapi tanda bahwa transformasi kawasan belum benar-benar dimulai, atau bahkan disalahgunakan.

Kekhawatiran masyarakat jelas beralasan. Jika dibiarkan, Gunung Sampan hanya akan berganti baju, dari lokalisasi menjadi “hiburan malam” yang kemasannya legal, namun isinya tetap sama. Fenomena PSK berkedok LC ini adalah alarm keras bahwa pendekatan parsial dan setengah hati akan memperpanjang luka sosial dan memperdalam stigma.

Tapi apakah Gunung Sampan harus selamanya dikunci dan ditinggalkan? Tidak juga. Kita punya contoh konkret: Burnik City di Situbondo, dulunya juga dikenal sebagai zona merah, kini berubah menjadi sentra UMKM, taman kota, dan ruang publik keluarga. Tidak ada ruang untuk karaoke malam, tidak ada LC, tidak ada celah untuk eksploitasi. Yang ada adalah ruang tumbuh bagi masyarakat kecil dan kreativitas lokal.

Gunung Sampan bisa meniru jejak itu. Tapi dengan catatan: harus ada kejelasan visi dan keberanian eksekusi. Bukan membuat tempat karaoke yang membuka celah baru bagi prostitusi terselubung, tapi menjadikannya pusat pemberdayaan masyarakat. Rancanglah GS sebagai taman rakyat, arena olahraga, pusat bazar UMKM, dan panggung seni budaya. Libatkan tokoh agama, komunitas, pemuda, dan pelaku ekonomi lokal secara nyata.

Transformasi kawasan seperti ini tak akan terjadi dalam semalam. Akan ada resistensi, akan ada kepentingan yang terganggu. Tapi jika tidak dimulai sekarang, Gunung Sampan hanya akan berganti topeng, bukan berubah wajah. Jangan sampai Situbondo kalah langkah dari kota tetangga hanya karena takut menghadapi kenyataan dan lebih memilih solusi instan yang membahayakan masa depan.

Baca Juga:
Prabowo Bahas Sekolah Rakyat dan Koperasi Desa di Ratas

Apakah GS bisa jadi Burnik berikutnya? Bisa!, asal niatnya benar, jalannya jelas, dan masyarakat dilibatkan sejak awal. Dan yang paling penting, asal tak lagi memberi ruang bagi PSK berkedok LC dan praktik-praktik lama yang sudah semestinya dikubur.